Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

MASA KELAM - 4th Post

Gambar
MASA KELAM Oleh : Iqbal Arjchun Prayoga Aku pernah menulis cerita Aku pernah merangkai skenario Aku pernah menciptakan drama indah Dengan hatiku , dengan keyakinan yang hebat Dulu , dalam masa kelam Aku pernah sangat dalam berada di hatimu Hingga akhirnya di hapus perlahan Terkikis, bagai debu yang di hempas angin Dulu , dalam masa kelam Aku pernah sangat erat memelukmu Hingga akhirya aku larut dalam cerita fiktif ku sendiri Lalu di manipulasi oleh imajinasi Aku pernah menulis cerita Aku pernah merangkai skenario Aku pernah menciptakan drama indah Dengan hatiku , dengan keyakinan yang hebat Hingga akhirnya, kau mengambil alih Bertindak layaknya Diktator Menghancurkan skenario yang ku tulis Mengubah akhir cerita menjadi sangat miris Drama ini perlahan mencekikku Memaksaku untuk tetap melihat Melihat kenyataan Melihat bahwa kau benar-benar beranjak pergi Aku dan jenuhku, bersamaan membisu Pikirku melayang sangat j...

Rangkaian Pusi : Lautan Konotasi

Gambar
LAUTAN KONOTASI Berbicara namun bisu Tersenyum tapi menangis? Kamu adalah mahluk tuhan  Yang paling rumit untuk di mengerti Sudah tak mampu aku untuk merangkai kata Entah apa yang akan ku tuliskan selanjutnya Kamu adalah penghancur batin paling manis Sekaligus pengobat hati paling menyeramkan Aku tak pernah mengerti Kamu adalah mata pelajaran tersulit yang harus ku pahami Dapatkah kamu memberi? memberi makna yang kamu miliki Hingga ku dapat mengerti Ketika kamu katakan "YA" Namun di belakang kamu ucapkan "TIDAK" Bolehkah aku bertanya? Apakah aku sedang berada dalam gurun pasir Yang bertebar Fatamorgana? Langit tidaklah benar-benar biru  Bila aku lihat dari sisi dunia yang berbeda Kamu tidaklah benar-benar tersenyum Bila aku lihat dengan mata hati ku Aku akan tetap di sini Dalam dunia ilusi yang kamu ciptakan Yang aku tahu hanyalah Kamu adalah Lautan Konotasi terluas yang pernah ku lihat

Rangkaian Puisi : Seutas Rindu

Gambar
                     “SEUTAS RINDU” Aku disini Berdiri tegap, terpaku dalam titik beku kehidupan Aku merindukanmu Dalam rangkaian cerita yang telah kita lalui Aku benci hal ini Aku benci harus mengakuinya Aku benci harus merindukanmu Hingga waktu tak lagi menghentikanku Kita berbeda, jelas-jelas berbeda Namun kamu tak pernah tahu Jika rasa kita bersatu, aku yakin Kita dapat menciptakan ledakan paduan suara termerdu Yang pernah kita dengar Aku tak ingin berangan tentang hari itu Dimana kamu punahkan rasa yang pernah aku pinta Dimana waktu terasa ingin berlari Dimana sang fajar dan rembulan enggan bersuara Jika aku bukanlah mentari yang hendak kamu singgahi Terserah itu hakmu, meskipun begitu cahaya ini Akan selalu tercurah padamu Jika aku bukanlah rembulan yang kamu inginkan Terserah itu urusanmu , yang jelas cahayaku lah Yang akan menerangimu dalam...

Rangkaian Puisiku : Senyap dalam gelap

Gambar
SENYAP DALAM GELAP Oleh : Iqbal Arjchun Prayoga Aku selalu mecoba untuk tersenyum Di ujung cerita yang telah aku akhiri Dalam titik terakhir aku menulis Menulis rangkaian cerita  yang telah usang itu Tidak kah kau mengingatnya? Detik-detik dimana aku telah termentahkan dalam hidupmu Masa dimana aku mulai di hapuskan dalam ingatanmu Dimana kaki ku tak lagi bisa melangkah Perlahan kau jatuhkan mawar yang kau genggam Kau redupkan cahayaku, lalu Kau tenggelamkan jiwa ini Pada Senyap Dalam Gelap Kau lihat aku? Termenung sendu , Terdiam dan terpaku Mengharapkan sedikit cahaya yang telah kau padamkan Di sisi pekatnya malam semu Hingga aku sadar , bahwa kamu tak ada lagi di sisi ku Lisanku bisu Tak mampu melakukan apapun  Aku hanya bisa tersenyum Lalu mengusap air mata di mataku Perlahan kau jatuhkan mawar yang kau genggam Kau redupkan cahayaku, lalu Kau tenggelamkan jiwa ini Pada Senyap Dalam Gelap Perlahan kau ...