Kamu, Bukan Lagi Puisiku

Kamu, Bukan Lagi Puisiku
Oleh: Iqbal Arjchun Prayoga



Aku menetap di titik ini
Di temani pukauan cahaya lampu sang ibu kota
Dalam malam sunyi
Dengan sendunya angin sepi

Kamu,..
Yang kekal dalam hangat
Namun dingin saat di ingat

Untuk keberkian kalinya
Kamu ingatkan dada ini
Bahwa kini malam-malam yang ku jalani
Hanya sebatas keindahan ilusi

Sama Sepertimu
Sekarang, kamu bukan lagi Puisiku
Tak ada lagi rangkaian kata yang ku tulis untukmu
Yang ada hanyalah debar-debur rindu 
Yang selalu ingin membunuhku

Tak terbesit sedikitpun dalam benakku
Untuk dapat menemuimu kembali
Lantas apa ini?
Kedua kelopak mata kita saling berhadap
Saling menerka cahaya yang ada

Ketahuilah, kamu bukan lagi puisiku
Semesta alam sudah lelah memberiku ide
dalam goresan tinta ini
Tak ada lagi bahasa indah yang ku tulis untukmu
Tak ada lagi yang tersisa...

Sejauh mata memandang
Sedahsyat badai menghujam
Itulah aku, saat hampir seluruh jiwaku mati
Karena kehilanganmu


"Sebelumya kamu adalah setiap kata yang tertulis di sini,
selalu terlihat indah, namun sekarang berbeda
Hari ini, esok dan seterusnya aku tak tahu harus menempatkanmu dimana"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kau mengetahui bahwa aku tahu.

PENGHUNI HATI YANG TELAH PERGI

Kegetiran